Samarinda – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur kembali menunjukkan komitmennya dalam memperhatikan para pekerja sosial keagamaan dengan meluncurkan Program Gratispol—sebuah inisiatif pemberangkatan umroh gratis bagi marbot masjid dan perjalanan rohani bagi penjaga rumah ibadah non-Muslim.
Peluncuran program ini disampaikan langsung oleh Gubernur Kaltim H. Rudy Mas'ud di hadapan ribuan jamaah saat Salat Idulfitri 1446 H di Masjid Baitul Muttaqien, Islamic Center Samarinda, Senin (31/3/2025).
"Pada tahun 2025, sebanyak 691 marbot dan 189 penjaga rumah ibadah non-Muslim akan diberangkatkan. Ini bagian dari total 3.421 marbot dan 927 penjaga rumah ibadah yang akan berangkat secara bertahap," ujar Rudy.
Penghargaan untuk Pengabdian Tanpa Pamrih
Program Gratispol, akronim dari Gratis Perjalanan Rohani Pekerja Sosial Keagamaan, hadir sebagai bentuk nyata apresiasi terhadap dedikasi para marbot dan penjaga rumah ibadah dalam menjaga keberlangsungan ibadah dan kebersihan tempat-tempat suci di Kaltim.
"Ini adalah bentuk penghargaan atas dedikasi mereka dalam merawat dan mengelola rumah ibadah di Kaltim," tegas Rudy.
Program ini juga telah mendapat legitimasi melalui keputusan bupati/wali kota dan Kementerian Agama di seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Timur.
Syarat Penerima Gratispol
Gubernur Rudy menyampaikan bahwa penerima manfaat program ini harus memenuhi beberapa syarat, antara lain:
-
Memiliki KTP dan Kartu Keluarga berdomisili di Kaltim minimal tiga tahun
-
Telah mengabdi sebagai marbot atau penjaga rumah ibadah selama minimal tiga tahun
Respons Positif dari Penerima Manfaat
Program ini disambut haru dan antusias oleh para calon penerima manfaat. Banyak dari mereka mengaku tak menyangka akan mendapat kesempatan berharga ini.
"Kami sangat bersyukur dan merasa dihargai. Semoga program ini terus berlanjut dan bisa menjangkau lebih banyak teman-teman marbot serta penjaga rumah ibadah lainnya," ujar salah satu marbot penerima manfaat dari Samarinda.
Cakupan Diperluas
Pemprov Kaltim menegaskan bahwa cakupan program Gratispol akan diperluas agar makin banyak pekerja sosial keagamaan bisa merasakan apresiasi ini di masa mendatang. Program ini juga menjadi bagian dari visi Gubernur Rudy Mas'ud dalam menjaga kerukunan antarumat beragama dan meningkatkan kesejahteraan sosial keagamaan di Bumi Etam.